Wednesday, December 2, 2009

Kiai Dzikron Tetap Mudir Idaroh Wustho

SM Senin, 01 Agustus 2005
BANJARNEGARA- Musyawarah Idaroh Wustho Jam'iyyah Ahlith Thoriqoh Al-Mu'tabarah An-Nahdliyyah (Jatman) Jawa Tengah, Sabtu-Minggu (30-31/7), di Pesantren Al Fatah Banjarnegara, lancar. Sedikitnya 750 kiai dari seluruh idaroh syu'biyyah di Jawa Tengah mengikuti semua agenda acara dengan khidmat.
Acara yang dimulai Sabtu (30/7) pukul 21.00 itu diawali serangkaian sambutan dari pengasuh Pesantren Al Fatah Banjarnegara KH Hasyim Hasan, Mudir Idaroh Wustho Jateng KH Dzikron Abdulloh, PWNU Jateng KH Masruri Mughni, dan Mudir Aam Idaroh Aliyah KH Muhaiminan G.
Tampak pula pada acara pembukaan, Bupati Banjarnegara Djasri MT dan Kepala Bakorlin III Tjipto Hartono mewakili Gubernur Jateng. Ketua Idaroh Aliyah KH Habib M Luthfi bin Ali bin Yahya baru datang menjelang tengah malam. Kedatangannya mendapat sambutan antusias dari jamaah yang telah lama menunggunya.
KH Habib M Luthfi bin Ali bin Yahya sempat pula melantik pengurus Idaroh Syu'biyyah Kabupaten Banjarnegara. Dia berpesan kepada semua pengurus untuk bekerja sama dengan baik. Sebelumnya telah diserahkan satu unit mobil Daihatsu Xenia untuk mendukung kelancaran operasional Idaroh Wustho Jateng.
Pembukaan musyawarah Idaroh Wustho juga disertai dengan pengajian umum dan Manaqib Kubro atau pembacaan riwayat hidup para ulama. Selanjutnya dirangkai dengan istighotsah atau doa bersama untuk perdamaian umat manusia. Pengajian umum disampaikan oleh KH Drs Chisnullah Abdurrahiem dan KH Habib M Luthfi bin Ali bin Yahya. Adapun istighotsah dan manaqib kubro dipandu oleh KH Latif Mastur, KH Zaini Mawardi, KH Ulin Nuha Arwani, KH Salman Dahlawi, KH A Chalwani N, KH Hasyim Hadi, dan KH Rozaq.
Banyak Masukan
Agenda hari kedua musyawarah yang berlangsung pagi hari adalah pembahasan program kerja oleh Komisi B, pembahasan masalah-masalah dalam masyarakat (bahtsul masail) oleh Komisi A, dan rapat formatur untuk menentukan pengurus Idaroh Wustho Jateng masa khidmat 2005-2010.
Pembahasan program kerja oleh Komisi B lancar dan menarik. Sebab, delegasi dari setiap Idaroh Syu'biyyah memberikan apresiasi baik dengan saran maupun berbagai pertanyaan. Di antaranya adalah usulan untuk dibentuk forum tersendiri guna koordinasi ke bawah di luar Istighotsah dan manaqib kubro.
Usulan lainnya yang sempat terhimpun adalah segera dilakukan perbaikan organisasi atau reorganisasi, terutama di tingkat Idaroh Syu'biyyah. Sebab, beberapa kabupaten sedang mengalami masalah dalam organisasi.
Salah satunya, Kebumen. Harapannya, setelah kepengurusan Idaroh Wustho terbentuk dan dilantik, segera melakukan perbaikan di Idaroh Syu'biyyah (kabupaten).
Sidang Komisi B itu lancar dan singkat. Hanya dengan waktu sekitar satu setengah jam, rancangan program kerja yang terdiri atas empat bidang, yakni organisasi, pengembangan, konsolidasi keanggotaan, dan keuangan, tidak mengalami banyak perubahan.
Pembahasan masalah-masalah di masyarakat oleh Komisi A di Masjid Al Fatah hanya mengenai dua hal, dari tiga yang diagendakan. Dua masalah tersebut adalah hukum penyembelihan hewan yang terlebih dahulu dibius sebelum disembelih serta hukum daging dalam kaleng yang pemotongannya tidak diketahui.
Sidang Komisi A yang dipimpin oleh KH Ahmad Kholil dari Jepara memutuskan, hukum penyembelihan hewan yang terlebih dahulu dibius adalah haram. Adapun hukum daging dalam kaleng yang tidak diketahui pemotongannya adalah haram, bila tidak diketahui yang menyembelih muslim atau bukan. Kecuali di daerah yang banyak muslimnya.
Menjelang shalat zuhur, Musyawarah Idaroh Wustho Jatman Jawa Tengah ditutup dengan pengumuman pengurus Idaroh Wustho masa khidmat 2005-2010. Dalam rapat formatur di kediaman KH Hasyim Hasan Fattah itu akhirnya KH Dzikron Abdulloh terpilih kembali menjadi Mudir Idaroh Wustho Jatman Jawa Tengah masa khidmat lima tahun ke depan. Sekretarisnya adalah KH Sya'roni dan Aminus Sunduq Dr dr Habib Ahmad Syakir.
Duduk di jajaran Ifadliyah adalah KH Latif Mastur Ihsan sebagai rois, KH Hasyim Hasan Fattah sebagai rois awal, dan KH Choironi sebagai katib.(mos-41t)

No comments:

Post a Comment