Tuesday, December 8, 2009

Jamaah Tarekat Bela Keislaman Boediono Hampir Dibaiat, Terlanjur Sekolah Keluar Negeri

Source: http://www.jpnn.com/berita.detail-18061



Rabu, 20 Mei 2009 , 12:48:00

JAKARTA - Jika banyak pihak selama ini meragukan keislaman Boediono, kini pendamping SBY itu mulai mendapat pembelaan. Boediono bahkan disebut pernah menjadi santri dari salah satu kyai tarekat ternama di Blitar.

Pembelaan atas Boediono itu disampaikan rais am Jam'iyyah Ahli Thoriqoh Mutabaroh Indonesia (JATMI), KH Maktub Effendi. Menurutnya, Boediono pernah menjadi santri KH Thohir Wijaya, pemilik sebuah pesantren di Blitar.

KH Thohir juga memiliki pondok pesantren Al Kamal di Kebon Jeruk, Jakarta. Selain itu, KH Thohir tercatat pernah menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung (DPA) di era Orde Baru.

"Saya pernah mendengar langsung dari beliau (KH Thohir Wijaya) sebelum wafat, sekitar sepuluh tahun, bahwa beliau punya murid yang jagoan. Orangnya alim dan santun. Namanya Boediono. Tapi waktu itu saya tidak terlalu paham siapa Boediono itu," ujar Maktub saat ditemui di sela-sela deklarasi sikap JATMI mendukung pasangan SBY-Boediono di sebuah hotel di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (20/5).

Lebih lanjut dituturkannya, Boediono memang belum sempat dibaiat (diambil sumpahnya) sebagai anggota tarekat. Namun, lanjut Maktub, KH Thohir Wijaya sudah memberikan amalan dzikir.

"Jadi baru diberi amalan dzikirnya saja, karena mau dibaiat sebagai anggota tarekat dan ikrar ke mursyid (guru) Pak Boediono sudah harus buru-buru sekolah ke luar negeri," ujar Maktub.

Lantas apakah Boediono pernah menjadi anggota salah satu tarekat? Maktub tidak berani memastikan soal itu. "Nanti saya akan tanya persisnya ke orang-orang yang tahu. Tapi soal keislamannya, Pak Boediono tak diragunkan lagi," tandasnya.

Pada kesempatan sama, ketua umum JATMI, KH Numan Muhasyim menyatakan, DPP JATMI atas beberapa pertimbangan sepakat mendukung SBY-Boediono pada pilpres mendatang. "Melihat kondisi selama ini dan demi kepentingan nasional, kepemimpinan SBY harus dilanjutkan," ujar Nukman.

Karenanya, lanjutnya, JATMI akan mengarahkan dukungan untuk SBY-Boediono. Nukman mengklaim JATMI memiliki anggota 8,2 juta lebih yang terdiri dari para kyai dan alim ulama baik yang memiliki pessantren maupun majelis ta'lim. JATMI, kata Nukman, menghimpun 19 aliran tarekat dari 22 aliran yang ada di Indonesia.

"JATMI menyerukan kepada seluruh pengamal thoriqoh untuk berdzikir, istighotsah, munajat dan amaliyah lainnya demi keselamatan NKRI," tukasnya.(ara/JPNN)

No comments:

Post a Comment