PEKALONGAN-KH Habib Luthfiy Ali bin Yahya dari Pekalongan kembali terpilih sebagai Rois Am Jamiyyah Ahlith Thariqah Almutabarah An Nahdliyyah masa hidmat 2005-2010, setelah anggota formatur sepakat memilih ulama karismatik asal Pekalongan tersebut.
Melalui rapat tertutup, anggota formatur yang terdiri atas Habib Luthfiy Ali bin Yahya (Rois Am 2000-2005), KH Drs Toha Abdurrahman (Pjs Mudir Am 2000-2005), KH Muhammad Assegaf (Sumatera), KH M Lukman Hakim (DKI dan Banten), KH Asep Burhanudin (Jawa Barat), KH R Muhaiminan Gunardho (Jawa Tengah dan DIY), KH Abdullah Sajad (Jawa Timur), H Amin (Bali/ NTT), KH Djaelani Abin Dullah LC (Kalimantan/ Sulawesi/ Maluku/ Irian), berhasil menyusun Idaratul Aliyah masa hidmat 2005-2010 dan mempercayakan posisi Rois Am kepada Habib Luthfiy.Penetapan susunan Idaratul Aliyah diumumkan bersamaan dengan acara penutupan muktamar yang dihadiri oleh ribuan warga Pekalongan dan sekitarnya. Rois Am terpilih Habib Luthfiy menjelaskan, terpilihnya dia menjadi Rois Am menimbulkan tanda tanya dalam hatinya, mampukah ahli thariqah menjadi teladan bagi bangsa?
Namun semua itu, kata dia, merupakan pemberian dan anugerah yang diberikan Allah dan bukan merupakan kebanggaan. Agar bisa menjalankan tugas dengan baik, Habib minta dukungan dari jam'iyyah ahlith thariqah. Sehingga thariqah diharapkan bisa menjadi perekat umat dan bangsa. ''Ahli tharigah akan berdiri di belakang pemerintah dalam negara kesatuan RI,''ujarnya.
Mengenai perkembangan Jatman, lanjut dia, setelah dilakukan sosialisasi selama lima tahun, ternyata berkembang pesat. Semula hanya berada pada tiga provinsi, namun kini sudah berkembang menjadi 36 provinsi dan lebih dari 300 syu'biyah.
''Di pundak bapak-bapak, merupakan amanat besar. Mampukah kita bisa menjawab tantangan ke depan, baik ditinjau dari segi ekonomi maupun segi lainnya? Semoga saja perkembangan semua itu tidak memalukan bagi ulama, kiai, nenek-nenek kita dan bangsa Indonesia,'' katanya
Kepentingan Sesaat
Rois Am PBNU KH Sahal Mahfudz menyerukan pesan kepada para ahlith thariqah agar tidak mudah diiming-imingi oleh kepentingan sesaat. Perubahan besar baru saja terjadi. Ditandai dengan pemilihan presiden secara langsung yang dilanjutkan dengan pemilihan kepala daerah. ''Tidak mustahil kepentingan sesaat akan mendekati organisasi yang punya massa besar, salah satunya jamiyyah ahlith thariqah,'' tandasnya.
Jamaah thariqah di tengah bangsa ini, kata dia, sangat penting dan berperan untuk mengembalikan identitas bangsa ini menjadi bangsa yang bermoral, menyusul munculnya berbagai macam krisis, terutama krisis identitas. ''Tugas dari ahli thariqah adalah menata batin, sehingga kedudukannya sangat penting,''ujarnya
Sementara itu, dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Menteri Agama Maftuh Basyuni, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, menutup muktamar adalah mudah, namun setelah itu pekerjaan sebenarnya baru saja dimulai, yakni melaksanakan semua keputusan muktamar yang merupakan amanat jamiyyah.
Setelah secara resmi Menteri Agama menutup acara muktamar, ribuan muktamirin langsung menyerbu Habib Luthfiy untuk memberikan ucapan selamat sambil bersama-sama mengucapkan shawalat. Petugas keamanan yang menjaga pagar betis pun kewalahan dan tidak bisa mengendalikan gelombang muktamirin yang ingin menyalami. Habib Luthfiy pun dengan sabar menyalami muktamirin yang ingin mengucapkan selamat.
Selain dihadiri oleh para kiai, penutupan muktamar juga dihadiri oleh beberapa pejabat di Pemkab dan Pemkot Pekalongan di antaranya Wakil Gubernur Drs H Ali Mufiz MPA, (G16, A15-58t)
Susunan inti Idaratul Aliyyah Masa Khidmad 2005-2010
Rais Aam : KH Habib M Luthfiy Ali bin YahyaWakil Rais Aam : KH Abdul Wahab Hafidl
Katib Aam : KH A Zaini Mawardi
Wakil Katib Aam : Said Latif Luthfi Hakim
Mudir Aam : KH Muhaiminan Gunardho
Wakil Mudir Aam : KH Drs Thoha Abdurrahman
Sekjen : Drs HM Chabib Thoha
Wakil Sekjen : KH M Masroni
Aminus Sunduk Aam : HM Bambang Irianto
Wakil Aminus Sunduk Aam : H Jhony Abdullah
No comments:
Post a Comment