Wednesday, December 2, 2009

Agam: "Yang Kami Lakukan Sesuai Syariat"

Serambi Indonesia 15 April 2009

KONTRAS, Selasa (7/4) siang lalu berhasil menghubungi salah seorang dari kelompok yang diklaim sesat sehingga merebaknya isu di Indra Makmue. Akan tetapi, yang bersangkutan enggan namanya dipublikasikan. Sebut saja namanya Agam, warga Idi, Aceh Timur.

Ketika disinggung adanya dugaan aliran sesat, dia mengaku secara pribadi tidak sesat. Malah dia balik bertanya, faktor apa yang menyebabkan klaim sesat muncul. "Kami biasa-biasa saja. Ibadah kami seperti biasa, tidak ada yang beda dengan syariat yang dipraktekkan selama ini. Aneh juga kan kalau kek gini," ujarnya.

Ia menceritakan, selama ini dirinya dan beberapa temannya hanya mengikuti pengajian biasa pada Tgk Muhammad di Julok. Pengajian yang dimaksudkan juga berjalan seperti layaknya pengajian lain. Dalam proses pengajian pihaknya juga mengamalkan tarekat yang dinamakan dengan Syaktariah. Sementara kepada guru sesuai dengan tarekat dipanggil syekh. "Kalau untuk teungku yang tempat kami belajar biasa saja kami panggil abu," ungkapnya menambahkan.

Ketika didesak tentang sinyalemen adanya ibadah puasa yang dilakukan kelompok tersebut dari jam ke jam dan ibadah sembahyang farzu yang disebut-sebut boleh diganti dengan zikir saja ketika darurat, dia menampiknya. Sang teungkue yang tidak mau namanya disebut menampik semua tuduhan itu. Dia menilai aneh, dari mana sinyalemen itu muncul.

MPU Turun Ke Lapangan
Sementara itu, Ketua MPU Aceh Timur, Tgk Bukhari Hasan yang dihubungi secara terpisah mengakui pihaknya telah menerima laporan tertulis dari MPU Kecamatan Indra Makmue. Sebagai tindaklanjutnya, MPU akan turun bersama tim ke lapangan usai pemilu nanti. "Insya Allah setelah pemilu kami akan turun ke lapangan mengumpulkan sejumlah keterangan dari warga," kata Ayah Bukhari sapaan akrabnya.

Ayah Bukhari mengaku bahwa dalam laporan yang diterimanya juga tidak disebutkan nama kelompok yang diduga sesat itu. Begitu juga apa-apa saja tindakan mereka yang menyimpang. "Belum, belum ada kami terima, masih laporan datar saja," ujarnya. Meski begitu, pihaknya berkomitmen untuk menyelesaikan persoalan tersebut sampai tuntas agar tidak muncul persoalan di tengah- tengah warga, sehingga menganggu ketentraman termasuk ketentraman beribadah.(iskandar usman al-farlaky)

No comments:

Post a Comment