Jumat, 27/11/2009 12:13 WIB - Tamam MubarrokJombang - Tak semua masyarakat muslim di Indonesia melaksanakan salat Idul Adha pada hari ini, Jumat (27/11/2009). Para pengikut Tarekat Naqsabandiyah Kholidiyah di Jombang, Jawa Timur, baru menggelar salat Idul Adha pada, Sabtu (28/11/2009) besok.
"Kami belum melakukan salat Idul Adha hari ini. Ini berdasarkan keputusan dari mursyid kami," kata Mustamiin (38), pengikut Tarekat Naqsabandiyah Kholidiyah kepada
detiksurabaya.com di rumahnya, di Desa Dukuhklopo, Kecamatan Peterongan.
Karena baru besok, Masjid Baitul Muttaqin di Desa Dukuhklopo, Kecamatan Peterongan,
yang menjadi basis tarekat ini terlihat sepi dan tak tampak kegiatan apapun. Kalau pun ada pengikut tarekat di masjid untuk mengikuti salat Jumat.
Mursyid Tarekat Naqsabandiyah Kholidiyah, KH Nasuchah Anwar, saat ini sedang beribadah haji. Beberapa pengurus tarekat yang berada di bawah mursyid, tidak berani menjelaskan perihal keputusan itu.
"Kami mendapat perintah dari Kiai Nasuchah yang sedang berhaji," ungkap Muatian (42).
Meski berbeda dengan mayoritas umat Islam yang bersalat Idul Adha pada hari ini, namun para pengikut tarekat ini menganggap sebagai kewajaran. "Kami dan umat Islam umumnya, sama-sama punya dasar dalam menentukan hukum," tutur Muatian menegaskan.
Tarekat yang mengklaim beranggotakan ribuan orang dari Jawa Timur, Jawa Tengah, dan
Lampung ini sering berbeda dengan pemerintah. Salat Idul Fitri maupun Idul Adha
tahun 2007 dan tahun 2008 digelar sehari setelah pemerintah menetapkan hari raya Idul Fitri maupun Idul Adha.
Begitu pula saat memulai bulan puasa. Tarekat Naqsabandiyah Kholidiyah yang mirip ajaran Islam Jawa ini juga berbeda dengan pemerintah. Tarekat ini juga menyatakan berbeda dengan Naqsabandiyah di Sumatera, yang sudah melakukan Idul Adha, Kamis (26/11/2009) kemarin.
(wln/wln)
No comments:
Post a Comment