Thursday, November 26, 2009

Basahnya Lengan Kiri Presiden SBY Ketika di Ponpes Al Fitrah

Kamis, 29/01/2009 09:06 WIB - Budi Sugiharto
Surabaya - Ada hal kecil yang tidak biasa saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono masuk komplek Pondok Pesantren Al Fitrah, Kedinding Lor, Surabaya kemarin, Rabu (28/1/2009). Apa itu? Wakil Walikota Surabaya Arif Afandi menjelaskannya melalui situs jejaring sosialnya.

Arif Afandi nampaknya ingin mengungkap rahasia tersebut. Demikian isi catatannya yang dilansir di facebook miliknya dengan gaya tulisan bertutur.

Ada hal kecil yang tidak biasa saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono masuk komplek Pondok Pesantren Al Fitrah, Kedinding Lor, Surabaya kemarin, Rabu (28/1/2009). Apa itu? Baju lengan kirinya terlihat basah terkena air. Itu terlihat setelah presiden turun dari mobil dan transit di ruang tamu pondok pimpinan KH Ahmad Asrori Al-Ishaqi tersebut.

Di pondok pusat Thariqat Qodriyah wa Naqsabandiyah itu dikembangkan, saya memang ditugasi walikota untuk menggantikan perannya. Biasanya, setiap kunjungan presiden, walikota menjadi tuan rumah yang ikut menyambut kedatanganya di tempat acara. Juga menjadi penyambut di hotel tempat presiden menginap.

Karena acara presiden lebih dari satu, Pak Wali bagi tugas. Dia menyambut di acara presiden yang berlangsung di Hotel JW Marriot, saya di Ponpes Al Fitrah. Ketepatan, saya dan Menkominfo Prof Dr Muhammad Nuh dianggap sebagai santri ‘’PMDK’’ alias tanpa mondok di pesantren tersebut. Dulu, kami berdua hampir setiap Jumat ngaji sekalian makan siang yang selalu uenak sekali dengan kiai di pondok ini. Jadi klop.

Pada saat transit, Presiden didampingi Menteri Agama Maftuh Basyuni dan Pjs Gubernur Jatim Setia Purwaka. Mereka bertiga tampak berdiskusi tentang pesantren yang baru sekali ini didatangi presiden tersebut. Di tengah-tengah itu, presiden tiba-tiba memanggil saya yang sedang duduk berseberangan.

"Mas Arief," panggil Presiden seperti ia memanggil saya saat masih menjadi wartawan dan dia belum presiden dulu. "Tadi saya lihat anak-anak sekolah menyambut saya di sepanjang jalan masuk. Mereka kehujanan. Kasihan. Masak, mereka berhujan-hujan menyambut saya, jendelanya saya buka. Makanya, lengan kiri saya basah," tuturnya.

Tampaknya, Ibu Negara Ny Ani Bambang Yudhoyono juga melakukan hal yang sama. Jendela mobil di samping kanannya juga dibuka untuk membalas sambutan anak2 sekolah. Akibatnya, lengan kanan putri seorang jenderal kenamaan asal Purworejo itu juga terlihat basah. Namun, presiden maupun Ny Ani tampak bahagia dan terus mengembangkan senyum.

Kehadiran presiden di Ponpes Al Fitrah kemarin memang tergolong istimewa. Bukan untuk ponpesnya, tapi untuk presiden. Sebab, Kiai Asrori selama ini dikenal sebagai tokoh yang tidak gampang mau kedatangan seorang pejabat, meski itu presiden. Saya dan Pak Nuh-yang saat ini berstatus pejabat-diterima di pondok ini karena sudah dianggap sebagai keluarga sendiri atau santri pondok.

Acara presiden untuk melaunching bantuan rehab dan beasiswa untuk madrasah dan pesantren itu tidak hanya dihadiri para undangan. Tapi juga dihadiri para santri pengikut thariqah. Jumlahnya diperkirakan mencapai hampir 20 ribu. Mereka ini adalah para santri yang sangat taat kepada kiai Asrori

No comments:

Post a Comment