Sabtu, 05 Maret 2011 | 16:27:00 WIB
Dua Syaikh beda bangsa, Syaikh Mustafa (Jombang-duduk) dan Syaikh Gibril (Lebanon-berdiri) satu lafas Dzikr dan Doa di lapangan Imam Bonjol Kota Padang Sabtu 5 Maret 2011.
Satu, Syaikh Mustafa Mas’ud putra Jombang Jawa Timur dan kedua Syeik Gibril Fouad Haddad berkebangsaan Lebanon kini berdomisili di Brunei Darussalam, duo syaikh ini memimpin Padang Berzikir diprakasai Yayasan Haqqani Indonesia, bekerjasama dengan PW NU Sumbar, Majelis Dzikir SBY Nurussalam Sumbar, Pemprov Sumbar, Pemko Padang, dan didukung FIF Syariah dan CV Hayati.
“Saudara-saudari yang kucintai, sehubungan harapan dan pinta kita kepada Allah yang Maha Kuasa, mari kita jelang ampunan, anugrah, tuntanan, dan barakah dari-Nya. Mari sama-sama. Ikuti, Allah… Allah.... Allah… Allah......
Oh... Allah yang Maha Perkasa, kami ini adalah hambamu yg lemah. Tapi Engkau pilih kami sebagai species yang berarti. Maha Besar Engkau Ya Allah. Dan kami lemah, tapi kau kuatkan dengan kebersamaan, persaudaraan dan kecintaan. Biarlah kami untuk selalu terhubungan dengan Mu Ya Allah. Dan permohonan kami yang utama adalah, hubungi kami dengan sumber ketentraman hidup. Yaitu rahmad dan berkah-Mu. Rahmad-Mu yang terbesar adalah Nabi Muhammad Salallahualai Asalam,” kata Syaikh Mustafa Mas’ud mengawali penampilannya.
Syaikh Mustafa Mas’ud tak asing lagi di Padang khususnya dan Sumbar umumnya, menurut Wakil Ketua Panitia Pelaksana Erdi Janur, Syaikh ini sering tampil di Kota Padang.
Pada pesan-pesan tausyiahnya, Syaikh Mustafa mengatakan, bahwa kemanusiawian kita tergambar dalam bentuk keterbatasan. Kebutuhan yang selalu mendera dari waktu ke waktu, tetapi untung kita memiliki Allah SWT yang kemurahan-Nya tiada henti diberikan kepada manusia. Buktinya, yang tidak diminta pun diberikan untuk manusia.
Usai tausiah dan dzikir, Syaikh Mustafa Mas’ud memberi kesempatan kepada Syeik Gibril Fouad Haddad yang banyak berbicara tentang masalah tarekat. Tausiah dibawakannya dalam bahasa arab yang diselang-selingi dengan bahasa Inggris, dan diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh Syaikh Mustafa Mas’ud.
Tausiah, dzikir dan sholawat Sabtu pagi di lapangan Imam Bonjol dihadiri umat muslim berbagai kalangan, mulai dari pelajar dan warga Kota Padang, sampai undangan dari Batam dan Surabaya. JUga lart dalam lafas Dzikir di anggung kehormatan seperti Ketua Pelaksana Prof. DR. H. Salmadanis, Gubernur Sumbar diwakili Asisten I Setda Prov. Sumbar dan Wawako Padang, H. Mahyeldi Ansharullah. terlihat Kapolresta Padang, buya kondang H. Bagindo M Letter, pengurus PW NU Sumbar, pengurus Majelis Dzikir SBY Nurussalam, serta Majelis Taqlim Sumbar dan Kota Padang.
Menurut Sekretaris Panitia Pelaksana Erison A.W. kegiatan dzikir dan doa di Imam Bonjol Sabtru pagi, diadakan dalam rangkaian momentum Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW 1432 H.
"Sebelumnya tiga kali dzikir dan doa kita lakukan 3 Maret 2011 di Lapangan Bola Kaki BBC Kelurahan Batuang Taba, 4 Maret 2011 di Masjid Istiqfar Kelurahan Parak Gadang. Dan hari ini puncaknya di Lapangan Imam Bonjol Padang,"ujarnya.
Menurut Erdi Janur doa dan dzikir juga untuk meminta kepada Sang Khalid agar menjauhi Kota Padang dari terpaan bencana. "Karena janji Allah selagi terdengar alunan dzikir dan doa, maka daerah itu pasti dijauhi Allah dari bencana maupun azab lainnya,"ujar Erdi.(adrian)
No comments:
Post a Comment