TRIBUN TIMUR/Minggu, 24 Oktober 2010 | 01:03 WITA
KESETIAAN jamaah tarekat kepada mursyid (pembimbing) merupakan salah satu ciri khas ahlut tarikah (pengikut tarekat). Dalam ranah tarekat berlaku asas sami'na wa atha'na (tunduk dan patuh) pada titah guru atau mursyid. Kekhasan ini merupakan modal besar sekaligus ujian bagi para pemimpin tarekat. Sebagai pemimpin lembaga yang berkhidmat untuk umat dan mengurus pengikut Tarekat Khalwatiyah Syekh Yusuf, Ketua Umum Jam'iyyah Khalwatiyah Syekh Yusuf Al Makassary, Andi Tobo Khaeruddin, mengaku banyak menerima godaan dari dunia politik praktis.
Menurut Tobo, Sekretariat Jam'iyyah Khalwatiyah Syekh Yusuf Al Makassary, Jl Baji Bicara, Makassar, selalu didatangi politik dengan berbagai keperluan. Ada yang sekadar hadir berzikir hingga minta didoakan. "Kalau ada yang datang minta didoakan di sekretariat kita terima. Kita sangat terbuka. Tapi sekali lagi, kita tetap independen," kata Tobo di Balai Sidang 45, Jl Urip Sumohardjo, Makassar, Sabtu (23/10).
Khatib Aam Jam'iyyah Khalwatiyah Syekh Yusuf Al Makassary, Habib Syahruddin Assegaf Puang Muda, menjelaskan, jam'iyyah akan fokus pada upaya peningkatan akidah umat lewat gerakan dakwah di berbagai tempat.
"Kita telah membangun halaqah (komunitas) zikir di Borisallo, Parangloe, Gowa. Kita juga sudah membangun satu unit masjid. Selain itu, kita rutin melakukan dakwah di rumah-rumah jamaah," katanya.
Berdasar dari data base yang dihimpun, tercatat Jam'iyah Khalwatiyah Syekh Yusuf Al-Makassary pada tahun 2009 telah memiliki 24 ribu pengikut yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Sulsel. Dengan jumlah yang terbilang fantastis tersebut tentu Jam'iyah Khalwatiyah Syekh Yusuf Al-Makassary memiliki daya tarik tersendiri.
Atas dasar pemikiran tersebut, Ketua Umum Dewan Tanfidz Jam'iyah Khalwatiyah Syekh Yusuf Al-Makassary M Tobo A Hairuddin menegaskan bahwa organisasinya jauh dari afiliasi dengan partai politik tertentu.
Organisasinya lebih fokus melakukan pembinaan tauhid umat. Diharapkan dari kerja keras tersebut dapat melahirkan generasi pionir umat untuk membangun bangsa dan negara.
"Sesuai dengan azas organisasi, jam'iyah ini adalah murni organisasi sosial keagamaan, independen, dan tidak berafiliasi dengan parpol atau organisasi politik tertentu," kata Tobo.(syekhuddin/as kambie)
No comments:
Post a Comment