Friday, April 1, 2011

SYEKH MUSTAFA MAS’UD AL HAPPANI Jamaah Ahmadiyah Ikutilah Jalan Rasullullah SAW

Sabtu, 05/03/2011 15:38 WIB

padangmedia.com - PADANG- Jamaah Ahmadiyah tidak perlu dimusuhi. Masyarakat diminta agar tidak mudah terpancing dengan provokasi serta harus menghindari kemarahan.

“Pengambil kebijakan harus berupaya mengembalikan proporsionalitas kewarganegaraan Negara Indonesia yang merdeka dengan semangat kebebasan kepada Allah,” kata Syekh Mustafa Mas’ud Al Happani usai melaksanakan Dzikir dan Tabligh Akbar di Ruang Terbuka Hijau Imam Bonjol Padang, Sabtu (05/03).

Dikatakan Syekh Mustafa Mas’ud Al Happani, bahwa pengambil kebijakan diminta agar merangkul Jamaah Ahmadiyah secara bijak dan dengan berbagai pendekatan.

Perbedaan yang berkembang ditengah masyarakat, menurut Syekh Mustafa Mas’ud Al Happani, merupakan fenomena kultural. Integrasi dan disintegrasi adalah hal biasa sebagai psikologi sosial ditengah masyarakat.

Jamaah Ahmadiyah adalah bangsa Indonesia dan hamba Allah. Mereka tidak pantas dihina. Sedangkan Allah bisa memuliakan mereka.

“Kalau soal pengadilan, biar Allah yang menentukan dan manusia tidak berhak menghakiminya,” ujar Syekh Mustafa Mas’ud Al Happani.

Sejumlah kekerasan yang muncul terhadap kelompok tertentu menurut Syekh Mustafa Mas’ud Al Happani, tidak lebih dari kelalaian. Akibat tidak segera diantisipasi. Untuk menghindari fenomena itu agar tidak muncul dan melebar. Para pengambil keputusan di pemerintahan harus berupaya mencegahnya. Sehingga tidak menimbulkan keresahan ditengah masyarakat.

"Sebagai muslim yang benar dan bangsa Indonesia yang baik, apalagi sebagai muslim Indonesia terbesar di dunia, jangan mudah diadu domba dan terpancing dengan provokasi masalah yang kontroversial," terang Syekh Mustafa Mas’ud Al Happani.

Syekh Mustafa Mas’ud Al Happani meminta kepada Jamaah Ahmadiyah agar tidak mengajarkan hal-hal yang dinilai tidak perlu seperti masalah sekunder dan tertier, akan tetapi yang perlu diajarkan adalah menyangkut akhlak dan moral sebagaimana diajarkan nabi Muhammad SAW. (musfah)

Ratusan Warga Padang Hadiri Dzikir dan Tabligh Akbar Maulid Nabi SAW

Sabtu, 05/03/2011 14:29 WIB

padangmedia.com - PADANG- Sekitar 500 warga Kota Padang mengikuti Dzikir dan Tabligh Akbar dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1432 H di Ruang terbuka Hijau Imam Bnjol Padang,Sabtu (05/03.

Ketua Panitia pelaksana Erison AW mengatakan, kegiatan itu merupakan rangkaian terkahir setelah sebelumnya dilaksanakan kegiatan yang sama di dua tempat di Kota Padang.

“Kegiatan ini terselenggara atas bekerjasama dengan PWNU Sumatera Barat dan Pemerintah Kota Padang yang diadakan Yayasan Makkani,” kata Erison AW kepada Padangmedia.com.

Sejak pelaksanaannya yang dimulai pukul 08.00 hingga 10.10 WIB, warga Kota Padang tampak antusias, terbukti mereka tetap bertahan ditengah terik matahari. Sambil mendengarkan tausiah dari Syekh Mustafa Ma’ud AL Happani dan Jibril Adda dari Lebanon.

Sementara itu dari pantauan Padangmedia.com, kebanyakan warga yang mengikuti dzikir dan Tabligh Akbar tersebut didominasi kaum ibu dan bapak-bapak. Sebahagian warga yang mengikuti terpaksa mencari tempat yang teduh untuk mengindari panas terik matahi, baik dibawah pohon pelindung maupun tribun yang ada telah disediakan. (musfah)

Syeikh Mustafa: Jangan Berangus Ahmadiyah Membabi-buta

Sabtu, 05 Maret 2011 - 15:30:06 WIB

Syeikh Mustafa Mas
Padang, KlikSumbar
Syeikh Mustafa Mas'ud dari Pesantren Darul Ulum Jombang mengatakan, pemerintah tidak perlu memberangus aliran Ahmadiyah secara membabi buta. Mestinya pemerintah dan masyarakat merangkul jemaah Ahmadiyah agar kembali ke jalan yang benar.
Syeikh Mustafa Mas'ud mengatakan hal itu di Padang, Sabtu (5/3) di Padang, seusai Dzikir dan Doa di Lapangan Imam Bonjol. Kata Syeikh ini, pemimpin harus bijak, dan merangkul sebagai aplikasi bahwa pengikut Ahmadiyah juga manusia.
Dikatakannya, apa yang terjadi saat ini, baik konflik ajaran Ahjmadiyah dengan umat Islam di tanah air, maupun konflik di Timur Tengah, ini adalah bagian dari keberhasilan provokasi Yahudi. "Itu semua provokasi Yahudi. Selaku umat bertaqwa kepada Allah SWT jangan sampai kita terprovokasi dan mengikuti permainan iblis," ujar Syeikh Mustafa, cucu ulama besar Kyai H. Romli Tamin.
Menurut Syeikh Mustafa, kebenaran ajaran Ahmadiyah hanya ada di pengadilan Allah. Manusia tidak punya kuasa mengatakan ajaran Ahmadiyah itu sesat dan harus disingkirkan dari republik ini. "Kembalilah kita kepada proporsionalitas yang menempatan sesuatu pada tempatnya, jangan memberikan penilaian dengan dasar sepotong-sepotong," ujar Mustafa.
. ( ADT/ )

Lafaz Dzikir Duo Syaikh Larutkan Seribu Orang

Sabtu, 05 Maret 2011 | 16:27:00 WIB
Lafaz Dzikir Duo Syaikh Larutkan Seribu Orang
Dua Syaikh beda bangsa, Syaikh Mustafa (Jombang-duduk) dan Syaikh Gibril (Lebanon-berdiri) satu lafas Dzikr dan Doa di lapangan Imam Bonjol Kota Padang Sabtu 5 Maret 2011. 
PADANG, BiNNews--- Cuaca terik di atas langit Imam Bonjol Sabtu (5/3) tak dihiraukan lebih seribu umat muslim yang berpakaian serba putih, mereka semua terlihat larut mendengar dan mengikuti alunan tausiah, dzikir dan sholawat, yang dipandu dua Syaikh besar ulama Sufi Ahlusunnah Wal Jamaa’ah berkeliber dunia.
Satu, Syaikh Mustafa Mas’ud putra Jombang Jawa Timur dan kedua Syeik Gibril Fouad Haddad berkebangsaan Lebanon kini berdomisili di Brunei Darussalam, duo syaikh ini memimpin Padang Berzikir diprakasai Yayasan Haqqani Indonesia, bekerjasama dengan PW NU Sumbar, Majelis Dzikir SBY Nurussalam Sumbar, Pemprov Sumbar, Pemko Padang, dan didukung FIF Syariah dan CV Hayati.
“Saudara-saudari yang kucintai, sehubungan harapan dan pinta kita kepada  Allah yang Maha Kuasa, mari kita jelang ampunan, anugrah, tuntanan, dan barakah dari-Nya. Mari sama-sama. Ikuti, Allah… Allah.... Allah… Allah......
Oh... Allah yang Maha Perkasa, kami ini adalah hambamu yg  lemah. Tapi Engkau pilih kami sebagai species yang berarti. Maha Besar Engkau Ya Allah. Dan kami lemah, tapi kau kuatkan dengan kebersamaan, persaudaraan dan kecintaan. Biarlah kami untuk selalu terhubungan dengan Mu Ya Allah. Dan permohonan kami yang utama adalah, hubungi kami dengan sumber ketentraman hidup. Yaitu rahmad dan berkah-Mu. Rahmad-Mu yang terbesar adalah Nabi Muhammad Salallahualai Asalam,” kata Syaikh Mustafa Mas’ud mengawali penampilannya.
Syaikh Mustafa Mas’ud tak asing lagi di Padang khususnya dan Sumbar umumnya, menurut Wakil Ketua Panitia Pelaksana Erdi Janur, Syaikh ini sering tampil di Kota Padang.
Pada pesan-pesan tausyiahnya, Syaikh Mustafa mengatakan, bahwa kemanusiawian kita tergambar dalam bentuk keterbatasan. Kebutuhan yang selalu mendera dari waktu ke waktu, tetapi untung kita memiliki Allah SWT yang kemurahan-Nya tiada henti diberikan kepada manusia. Buktinya, yang tidak  diminta pun diberikan  untuk manusia.
Usai tausiah dan dzikir, Syaikh Mustafa Mas’ud memberi kesempatan kepada Syeik Gibril Fouad Haddad yang banyak berbicara tentang masalah tarekat. Tausiah dibawakannya dalam bahasa arab yang diselang-selingi dengan bahasa Inggris, dan diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh Syaikh Mustafa Mas’ud.
Tausiah, dzikir dan sholawat Sabtu pagi di lapangan Imam Bonjol dihadiri umat muslim berbagai kalangan, mulai dari pelajar  dan warga Kota Padang, sampai undangan dari Batam dan Surabaya. JUga lart dalam lafas Dzikir di anggung kehormatan seperti Ketua Pelaksana Prof. DR. H. Salmadanis, Gubernur Sumbar diwakili Asisten I Setda Prov. Sumbar dan Wawako Padang, H. Mahyeldi Ansharullah. terlihat Kapolresta Padang, buya kondang H. Bagindo M Letter, pengurus PW NU Sumbar, pengurus Majelis Dzikir SBY Nurussalam, serta Majelis Taqlim Sumbar dan Kota Padang.
Menurut Sekretaris Panitia Pelaksana Erison A.W. kegiatan dzikir dan doa di Imam Bonjol Sabtru pagi, diadakan dalam rangkaian momentum Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW 1432 H.
"Sebelumnya tiga kali dzikir dan doa kita lakukan 3 Maret 2011 di Lapangan Bola Kaki BBC Kelurahan Batuang Taba, 4 Maret 2011 di Masjid Istiqfar Kelurahan Parak Gadang. Dan hari ini puncaknya di Lapangan Imam Bonjol Padang,"ujarnya.
Menurut Erdi Janur doa dan dzikir juga untuk meminta kepada Sang Khalid agar menjauhi Kota Padang  dari terpaan bencana. "Karena janji Allah selagi terdengar alunan dzikir dan doa, maka daerah itu pasti dijauhi Allah dari bencana maupun azab lainnya,"ujar Erdi.(adrian)